ORIENTASI TANAH SETEMPAT

-->
Berdasarkan hasil penelitian situasi/kondisi dan iklim pada persil tanah setempat serta peraturan dan persyaratan yang berlaku, maka akan tersusun data yang spesifik. Data ini merupakan pedoman dasar dalam perencanaan bangunan rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan, kekuatan, kenyamanan dan keindahan.

Proses selanjutnya dalam perencanaan bangunan rumah setelah data lapangan terkumpul adalah :

  1. Orientasi persil tanah
  2. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari
  3. Orientasi bangunan terhadap aliran udara
  4. Pengaturan jarak bangunan
  5. Pengaturan pembukaan pada dinding
  6. Pengaturan atap/pelindung panas dan hujan

ORIENTASI PERSIL TANAH
Orientasi persil tanah terhadap peredaran sinar matahari telah diketahui sejak didapat keterangan rencana yang resmi. Orientasi persil tanah ini penting untuk menetapkan orientasi bangunan yang akan didirikan di atasnya. Keterangan tentang orientasi persil tanah ini menentukan arah mana tampak muka bangunan harus menghadap. Dan selanjutnya, setelah diketahui ke arah mana tampak muka bangunan harus mengahadap, perencanaan diteruskan dengan pengaturan ruang menurut kebutuhan.

ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP SINAR MATAHARI
Sebaiknya bangunan di orientasikan ke arah utara/selatan agar sebagian besar ruang-ruang tidak menghadap matahari. Sebab sudut datang sinar matahari di Indonesia relatif kecil, sehingga akan memanaskan ruangan di dalam bangunan. Dan perlu di ingat penyinaran matahari di Indonesia merata sepanjang tahun.

Menginat pada hakikatnya sinar matahari juga di butuhkan untuk penerangan dan kesehatan dalam ruangan pada batas-batas tertentu, maka orientasi bangunan dapat dibuat tidak persis menghadap ke utara/selatan tetapi bisa dibuat agak miring sedikit. Misalnya, persil tanah dengan bagian memanjang yang boleh didirikan bangunan menghadap ke arah barat dan timur. Maka ruangan dengan kesejukkan udara yang tinggi hanya dapat di capai dengan menempatkan ruang-ruang yang membutuhkan ke arah utara/selatan.

ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP ALIRAN UDARA
Aliran udara dalam ruangan di Indonesia sangat diperlukan (lihat ciri-ciri iklim panas dan lembab ). Dengan diketahuinya orientasi persil tanah dan situasi/kondisi setempat, maka akan diketahui arah aliran angin yang ada pada persil tanah.

Orientasi bangunan terhadap aliran udara erat hubungannya dengan orientasi bangunan terhadap sinar matahari. Misalnya, orientasi yang baik pada persil tanah tersebut ke arah utara/selatan, sedangkan aliran udara yang baik pada arah tersebut kurang, maka dicari pemecahannya dengan mengkombinasikan kedua unsur tersebut.

Aliran udara memang sesuatu yang dibutuhkan, akan tetapi dalam batas-batas tertentu. Misalnya, aliran udara pada suatu persil tanah tertentu sangat kencang, sebab persil tersebut dekat dengan tanah lapangan terbuka dan membawa kebisingan dalam ruangan, maka harus dibatasi. Dan sebaliknya, jika pada persil tanah tersebut tidak terdapat aliran udara yang cukup karena aliran udara terhalang bangunan disekitarnya, maka perlu diusahakan mengalirnya udara dengan cara-cara tertentu.


Komentar

Postingan Populer