SUMBER DATA

-->
Kesalahan dalam pembuatan EBPP, seringkali disebabkan kesalahan dalam pengambilan data.

Data-data yang harus di ambil dalam rangka membuat EBPP adalah :

  1. Biaya bahan : Volume bahan yang digunakan diambil dari BPB (Bon Pengeluaran Barang) yang dibuat oleh sub urusan gudang. Sedangkan harga satuannya diambil dari harga rata-rata yang tercantum dalam Laporan Sediaan Bahan (LSB).

  1. Biaya upah : Volume dan harga satuan diambil dari dari Laporan Pekerjaan Borongan (LPB) yang telah disetujui oleh Manajer.

  1. Biaya Sub. Kontraktor : semuanya diambil dari Laporan Prestasi Sub. Kontraktor (LPS) yang dibuat secara bulanan.

  1. Biaya alat, ada dua data yang dipakai dalam pencatatan biaya alat di EBPP :

  1. TTSP : Tanda Terima Sparepart Alat. Apabila biaya alat dalam suatu proyek cukup besar dan dibuat LSB untuk perkiraan spare part-nya maka biayanya diambil dari BPB alat dan harga satuannya dari LSB alat. Akan tetapi jika proyek tidak mengadakan pencatatan khusus maka biaya alat diambil dari TTSP.

  1. Biaya langsung : untuk biaya alat yang menggunakan sarana blanko Biaya Langsung (BL), maka biaya alat diambil dari berkas biaya langsung.

Contoh :
           
  1. Biaya operator
  2. Biaya perbaikan alat
  3. Dll

Biaya Tak Langsung : Biaya tak langsung (BTL), diambil dari berkas BTL, akan tetapi untuk biaya-biaya yang pembebanannya dilakukan secara bertahap, maka harus dilakukan penyesuaian dan hal ini harus kerjasama dengan bagian akutansi.

Akan tetapi jika dalam EBPP akan dilaksanakan sekaligus, maka jika dicocokan dengan data akutansi akan terjadi selisih sebesar biaya yang belum di bebankan dan hal ini harus diketahui oleh Manajer, sehingga tidak menimbulkan tanda tanya apabila ada pengecekan.


Kesalahan dalam pembuatan EBPP, seringkali disebabkan kesalahan dalam pengambilan data.

Data-data yang harus di ambil dalam rangka membuat EBPP adalah :

  1. Biaya bahan : Volume bahan yang digunakan diambil dari BPB (Bon Pengeluaran Barang) yang dibuat oleh sub urusan gudang. Sedangkan harga satuannya diambil dari harga rata-rata yang tercantum dalam Laporan Sediaan Bahan (LSB).

  1. Biaya upah : Volume dan harga satuan diambil dari dari Laporan Pekerjaan Borongan (LPB) yang telah disetujui oleh Manajer.

  1. Biaya Sub. Kontraktor : semuanya diambil dari Laporan Prestasi Sub. Kontraktor (LPS) yang dibuat secara bulanan.

  1. Biaya alat, ada dua data yang dipakai dalam pencatatan biaya alat di EBPP :

  1. TTSP : Tanda Terima Sparepart Alat. Apabila biaya alat dalam suatu proyek cukup besar dan dibuat LSB untuk perkiraan spare part-nya maka biayanya diambil dari BPB alat dan harga satuannya dari LSB alat. Akan tetapi jika proyek tidak mengadakan pencatatan khusus maka biaya alat diambil dari TTSP.

  1. Biaya langsung : untuk biaya alat yang menggunakan sarana blanko Biaya Langsung (BL), maka biaya alat diambil dari berkas biaya langsung.

Contoh :
           
  1. Biaya operator
  2. Biaya perbaikan alat
  3. Dll

Biaya Tak Langsung : Biaya tak langsung (BTL), diambil dari berkas BTL, akan tetapi untuk biaya-biaya yang pembebanannya dilakukan secara bertahap, maka harus dilakukan penyesuaian dan hal ini harus kerjasama dengan bagian akutansi.

Akan tetapi jika dalam EBPP akan dilaksanakan sekaligus, maka jika dicocokan dengan data akutansi akan terjadi selisih sebesar biaya yang belum di bebankan dan hal ini harus diketahui oleh Manajer, sehingga tidak menimbulkan tanda tanya apabila ada pengecekan.
-->

Komentar

Postingan Populer